Rabu, 16 November 2011

Goresan untuk Pengamat Hidup

Jejeran bintang malam menyapaku dalam keheningan kelam, bermimpi dan slalu berharap bahwa pagi datang dengan terang. Mereka kadang bergunjing dari atas sana, membicarakan tentang cerita hidupku yang penuh liku-liku. Tak hanya mereka ternyata, pohon-pohon, merpati putih, walet istana mereka juga beranggapan aku terlalu Lemah.. yaaa LEeemaahh!!
mereka menyorakiku, mereka menamparku dengan ungakapan pedas,"kau bodoh, kenapa tak kau kejar harapanmu hingga kau gapai dan kau gantung di langit-langit kehidupanmu" kau tau teman, aku hanya tersenyum mendengarkan pengamat-pengamat hidup ku, hingga mereka paham.
“Akankah sebuah harapan terus jadi harapan, padahal yang dinanti adalah sebuah hidup yang nyata.”
Setidaknya, aku tetap bersyukur masih diberi kesempatan untuk bermimpi
Kadang aku lelah tertidur diantara asa yang tak bisa nyata
Karena itu kini tabir harus kubuka
menemukan arti dari cerita nan sebenarnya
lihatlah esok kelangit kawan 
"Awan akan mengukir mimpi"
dan kisah akan berbuah bhagia
Insya Allah...:D



Jumat, 28 Oktober 2011

Curahan hati..:D


Serdadu-serdadu kecilku mengintip sedikit tentang cerita
Cerita akan maya yang menyata
Menembus cakrawala alam semesta
Membuka tabir makna tentang cinta

Gerimis  siang hari tak mampu menyejukkan hati ini
Aurora senja di balik hijau gunung pun tak mampu redam amarah nan membara

Biarlah…!!Biaarkan…!!
Biarkan  aliran air ini menuju muaranya
Biarkan  alur cerita ini berjalan bak angin mengantarkan nelayan
Walau hati ini tetap terbalut dengan api kecemburuan
Walau lapisan baja sekalipun tak mampu menutupi kegalauan dan kegundahan
Namun aku hanya bisa diam dan tersenyum berharap merpati kembali ke sangkarnya

Kini,Aku hanya bisa mengayuh kapalku dalam bahtera cinta ini
Belajar dari hujan yang selalu setia menyirami bumi nan rusak
Belajar dari mentari yang selalu menyinari alam semesta di kala siangnya
Belajar Mencintai dalam diam, berpura-pura dalam kesakitan, bersabar dalam ketidakpastian
Kini, Hanya satu  yang bisa kulakukan
Mengukir sketsa di atas pelataraan langit
Menengadahkan tangan berharap pada Sank Maha…
Sketsaku tampil dalam layar lebar alam semesta....

Selasa, 25 Oktober 2011

Bandara Tempat Bertapa


Cahaya indah dari langit
Terpancar samar bertatap manja
Cahaya meredup dalam heningnya
Malam suram dalam hayalan

Meronta-ronta tata surya
Di balik ingatan tentang dia
Bertriak geram antariksa
Menyaksikan pujangga terpaku merana

Bumi memang berputar
Bulan pun terus mengitari
Tak seperti hati ini
Hanya sendiri menunggu bidadari

Huft...Bingung ?
Apa ku harus menunggu ?
Datangnya meteor cinta dari angkasa
Apa ku bisa ?
Bertahan menanti bintang nan berseri

Entahlah...
Kini..ku hanya bisa
Membangun bandara tempat bertapa
Menanti dia yang ku cinta
Selama umurku masih ada